Pemerintah itu tak uahnya seperti nyonya rumah tangga, perlu nafkah. Barang siapa punya anjing, dia mesti bayar pajak. Barang siapa punya perabot, dia mesti bayar pajak. Barang siapa kerja, mesti pula menyisihkan gajinya buat pemerintah.
DAFTAR ISI
Pilihan: Kebudayaan Semangat atau Panjang Akal
Bukan Kabinet Tua Bangka
Dinamisasi via Binatang
Per “kapling”an Parpol
Demokrasi: Martabat dan Ongkosnya
Ibarat Hewan Apakah Kita Ini?
Jepang Modern dari Sudut yang Lain
Nostalgia Bulan November
Kepemimpinan Baru, Nah!
Parlemen Pakai Karcis
Mengunyah-ngunyah Strategi
Dari Buruh ke Karyawan
Menggali Mitos Lama
Silang Selisih tentang “Nasionalisme”
Sebuah Kado Hari Jadi Jakarta
Musim Gubernur
Nasihat yang Bertubi-tubi
Bukan Ini, Bukan Itu
Sekitar Peranan Mulut
Suka-Duka Orang Berada
Sedikit Bermisal-misal
Sahabat Saya Orang Pansus
Keluhan Kelima
Senam Pagi, Satou Dua, Satu Dua
Cerewet Tidak, Bisu Tidak
Ada PR buat Perguruan Tinggi
Seperti Halnya Laki-Bini
Perktunpulan “How-how”
Ane-Ente di Condet
Demam dan Aturan-aturannya
Ngobyek Pemilu
Calon-calon Itu
Menyunat Alat Niaga
Menggalakkan “Hewan-Oriented”
Pemilik Tahun 1982
Tilipan Kilat
Tolehan Tengku
Tuan Tanah “Pancasilais”
Tap-tap Khilaf
Bisnis Kuburan
Ucapkanlah dengan Angka
Pengecam PBB
Sekitar Kepercayaan
BuIan Puasa Anak-Anak Sekolah
Sang Matahari ‘Lah Tenggelam
Juara Pertama Penataran
Omong-omong dengan Donald Wilhelm
Menggotong Imam Sofwan Menjelang Subuh
Anjuran Bung Karno Kepada Ali Sastroamidjojo
Ihwal Desa
Mat Subversip
Ayatullah dari Pulogadung
Pemilu 1982
Turun, Tidak, Turun, Tidak!
Apabila “Time Tunnel” Salah Setel
Sepuluh
Protes Abdurrahman
Dua Tahun Menjelang Orwell
Menjadi Calon
Pahlawan dari Salemba
Wedana Teladan
Syndrome Galunggung
Tentang Pemukiman
Konvensi
Begitulah Adanya
Cabe Bawang Sang Diktator
Sang Waktu
Oleh Sebab Itu
Sepatu Betawi
Buken Kampanye
Pahlawan yang Tertahan di Berkas
Mengapa Tidak
Afrika