Hadits adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an, di mana ia memiliki peran penting sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan aturan agama. Para ulama telah memberikan perhatian terhadap Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan mempelajari dan mengkaji ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Hal ini agar umat Islam dapat menjalankan apa yang Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah perintahkan dan larang berdasarkan hukum atau dalil-dalil yang benar.
Kata Pengantar — vii
Prakata — xi
BAB 1
PENDAHULUAN — 1
• Pengertian ‘Ulumul Hadits — 2
• Adab bagi yang Mempelajari Ilmu Hadits (Thalib Al-Hadits) — 5
• Adab-Adab Al-Muhaddits — 8
• Manfaat Ar-Rihlah — 9
• Pentingnya Mempelajari Ilmu Hadits — 10
• Menjaga dan Memelihara As-Sunnah
serta Faktor-Faktor Penyebarannya — 10
BAB 2
ILMU HADITS RIWAYAH DAN DIRAYAH — 19
A. ILMU HADITS RIWAYAH — 20
• Pengertian Ilmu Hadits Riwayah — 20
• Topik pembahasan Ilmu Hadits Riwayah — 21
• Tujuan Ilmu Hadits Riwayah — 22
• Manfaat Ilmu Hadits Riwayah — 22
B. ILMU HADITS DIRAYAH — 22
• Pengertian Ilmu Hadits Dirayah — 22
• Topik Pembahasan Ilmu Hadits Dirayah — 24
• Tujuan Ilmu Hadits Dirayah — 24
• Manfaat Ilmu Hadits Dirayah — 24
BAB 3
ISTILAH-ISTILAH DASAR DAN KITAB-KITAB PENTING
YANG DIGUNAKAN DALAM ILMU HADITS — 25
A. ISTILAH-ISTILAH DASAR DALAM ILMU HADITS — 26
1. Sunnah — 26
2. Atsar — 30
3. Khabar — 30
4. Sahabat — 31
5. Taabi’i — 31
6. Taabi’ Taabi’i — 32
7. Sanad — 32
8. Isnad — 32
9. Sanad ‘Aly — 32
10. Sanad Nazil — 33
11. Sanad Safi Al- — 33
12. Musnad — 34
13. Musnid — 34
14. Matan — 35
15. Thariq — 35
16. I’tibar — 35
17. Hujjah — 35
18. Al-Wajhu — 36
19. Syahid — 36
20. Mutabi’ — 36
21. Mutaba’ah — 36
22. Muhaddits — 37
23. Hakim — 37
24. Hafiz — 37
25. Amir Al-Mu’minin fi Al-Hadits — 38
B. KITAB-KITAB PENTING YANG DIGUNAKAN
DALAM ILMU HADITS — 38
1. Al-Jawami’ — 38
2. Al-Masaanid — 39
3. As-Sunan — 39
4. Al-Ma’aajim — 39
5. Al-Muwattaat — 40
6. Al-’Ilal — 40
7. Al-Ajzaa — 40
8. Al-Atraf — 41
9. Al-Mustadrakat — 41
10. Al-Mustakhrajat — 41
11. Al-Kutub Sittah — 42
12. As-Shahihaini — 42
13. As-Sunan Al-Arba’ah — 42
BAB 4
RAWI, MARWI, DAN RIWAYAT — 43
• Pengertian Rawi — 44
• Pengertian Marwi — 44
• Pengertian Riwayat — 44
• Pembagian Ar-Riwayat — 44
• Syarat Diterimanya Riwayat Hadits — 47
• Al-’Adalah — 47
• Perbedaan antara ‘Adalah Riwayat dan ‘Adalah Syahadah — 49
• Penetapan atau Pengakuan Bahwa Seseorang Itu ‘Adil — 50
• Ad-Dhaabit — 50
• Menetapkan dan Mengetahui Bahwa
Seorang Perawi Itu Dhaabit — 51
BAB 5
FUNGSI HADITS — 53
BAB 6
HUJJIYAH SUNNAH — 63
BAB 7
SEJARAH PERKEMBANGAN SUNNAH
DAN PENULISANNYA — 77
• Sunnah pada Zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam — 78
• Sunnah pada Masa Sahabat Radiyallahu ‘anhum — 89
• Sunnah pada Masa Taabi’un — 91
BAB 8
SAHABAT RADIYALLAHU ‘ANHUM, TAABI’UN,
DAN TABI’ TAABI’IN — 95
• Sahabat Radiyallahu ‘anhum — 96
• Taabi’un — 110
• Taabi’ Taabi’in (Atbaa’u Taabi’in) — 114
BAB 9
AT-TAHAMMUL WA AL-ADAA’ — 117
• Pengertian At-Tahammul wa Al-Adaa’ — 118
• Metode At-Tahammul wa Al-Adaa’ — 118
BAB 10
ILMU SANAD DAN PEMBAGIAN HADITS — 135
A. ILMU SANAD — 135
• Pengertian Al-Muttashil — 136
• Pengertian Al-Musalsal — 137
• Pembagian Al-Musalsal — 137
B. PEMBAGIAN HADITS — 139
BAGIAN PERTAMA: HADITS MUTAWATIR — 139
• Pengertian Hadits Mutawatir — 139
• Syarat-Syarat Hadits Mutawatir — 140
• Pembagian Hadits Mutawatir — 143
• Eksistensi Hadits Mutawatir — 148
• Hukum Hadits Mutawatir — 149
• Buku-Buku tentang Hadits Mutawatir — 149
BAGIAN KEDUA: HADITS AHAD — 150
• Pengertian Hadits Ahad — 150
• Hukum Hadits Ahad — 150
• Berhujjah dan Beramal dengan Hadits Ahad — 151
• Eksistensi Hadits Ahad — 154
• Pembagian Hadits Ahad — 154
Berdasarkan Jumlah Perawi — 155
Pertama: Hadits Gharib — 155
• Pengertian Hadits Gharib — 155
• Nama Lain Hadits Gharib — 155
• Pembagian Hadits Gharib — 156
• Jenis-Jenis Hadits Gharib Nisbi —157
• Hukum Hadits Gharib — 161
• Buku-Buku tentang Hadits Gharib — 161
Kedua: Hadits ‘Aziz — 161
• Pengertian Hadits ‘Aziz — 161
• Contoh Hadits ‘Aziz — 162
• Hukum Hadits ‘Aziz — 163
• Buku-Buku tentang Hadits ‘Aziz — 163
Ketiga: Hadits Masyhur — 163
• Pengertian Hadits Masyhur — 163
• Contoh Hadits Masyhur — 164
• Pengertian Hadits Al-Masyhur Al-Lughawy — 164
• Macam-Macam Hadits Al-Masyhur Al-Lughawy — 165
• Hukum Hadits Masyhur Istilah dan Lughawy — 167
• Al-Mustafidh — 168
• Buku-Buku tentang Hadits Masyhur — 168
Berdasarkan Sumber Hadits — 169
Pertama: Hadits Qudsi — 169
• Pengertian Hadits Qudsi — 169
• Hukum Hadits Qudsi — 169
• Contoh Hadits Qudsi — 169
• Hikmah Diturunkannya Hadits Qudsi — 171
• Jumlah Hadits Qudsi — 171
• Perbedaan antara Al-Qur’an dan Hadits Qudsi — 172
• Perbedaan antara Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi — 173
• Buku-Buku tentang Hadits Qudsi — 174
Kedua: Hadits Marfu’ — 175
• Pengertian Hadits Marfu’ — 175
• Hukum Hadits Marfu’ — 175
• Jenis-Jenis Hadits Marfu’ — 175
Ketiga: Hadits Mauquf — 176
• Pengertian Hadits Mauquf — 176
• Contoh Hadits Mauquf — 177
• Hadits Mauquf secara Lafaz dan Hadits Marfu’ secara Hukum — 177
• Hukum Hadits Mauquf — 181
• Hukum Berhujjah dengan Hadits Mauquf yang Tidak Memiliki Hukum Hadits Marfu’ — 181
• Buku-Buku tentang Hadits Mauquf — 181
Keempat: Hadits Maqthu’ — 182
• Pengertian Hadits Maqthu’ — 182
• Contoh Hadits Maqthu’ — 182
• Hukum Hadits Maqthu’ — 183
• Penyebutan Hadits Maqthu’ dengan Hadits Munqathi’ — 184
• Buku-Buku tentang Hadits Maqthu’ — 184
Berdasarkan Kekuatan dan Kelemahan Hadits — 184
Pertama: Hadits Maqbul — 185
• Pengertian Hadits Maqbul — 185
• Hukum Hadits Maqbul — 185
• Pembagian Hadits Maqbul — 185
Bagian pertama: Hadits Shahih — 185
Pertama: Hadits Shahih Lidzaatihi — 186
• Pengertian Hadits Shahih — 186
• Syarat-Syarat Hadits Shahih Lidzaatihi — 192
• Contoh Hadits Shahih Lidzaatihi — 193
• Hukum Hadits Shahih Lidzaatihi — 193
• Maksud Perkataan: “Ini Hadits Shahih dan Ini Ghairu Shahih” — 194
• Maksud Perkataan: “Syarat Kedua Syaikh dan Syarat Salah Satu Syaikh” — 194
• Isnad yang Paling Shahih — 195
• Tingkatan Shahih Lidzaatihi — 195
• Yang Pertama Menyusun Buku tentang Hadits Shahih — 196
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Shahih — 196
Kedua: Hadits Shahih Lighairihi — 197
• Pengertian Hadits Shahih Lighairihi — 197
• Hukum Hadits Shahih Lighairihi — 197
• Contoh Hadits Shahih Lighairihi — 197
Bagian kedua: Hadits Hasan — 198
Pertama: Hadits Hasan Lidzaatihi — 198
• Pengertian Hadits Hasan Lidzaatihi — 198
• Syarat-Syarat Hadits Hasan Lidzaatihi — 199
• Hukum Hadits Hasan — 200
• Yang Pertama Memopulerkan Hadits Hasan — 200
• Contoh Hadits Hasan Lidzaatihi — 201
• Tingkatan Hadits Hasan — 202
• Arti Perkataan At-Tirmidzi dan Lainnya: “Hadits Hasan Shahih” — 202
• Buku-Buku tentang Hadits Hasan — 203
Kedua: Hadits Hasan Lighairihi — 203
• Pengertian Hadits Hasan Lighairihi — 203
• Kedudukan Hadits Hasan Lighairihi — 203
• Hukum Hadits Hasan Lighairihi — 204
• Contoh Hadits Dhaif yang Naik Derajatnya ke Hasan Lighairihi dengan Hadits yang Sama Dhaifnya — 204
• Contoh Hadits Dhaif yang Naik Derajatnya Ke Hasan Lighairihi dengan Hadits yang Lebih Kuat Darinya — 206
• Gabungan Shahih atau Hasan dengan Selain Keduanya — 206
• Istilah-Istilah yang Mencakup
Hadits Shahih dan Hasan — 207
Kedua: Hadits Mardud — 208
• Pengertian Hadits Mardud — 208
• Hukum Hadits Mardud — 208
• Pengertian Dhaif — 208
• Tingkatan Dhaif — 209
• Sanad yang Paling Dhaif (Lemah) — 210
• Hukum Periwayatan Dhaif — 211
• Hukum Beramal dengan Hadits Dhaif — 211
• Hikmah Mempelajari Hadits Dhaif — 213
• Buku-Buku yang Berkaitan dengan Hadits Dhaif — 214
Sebab dan Pembagian Hadits Mardud — 214
Sebab Pertama: Ada Perawi yang Hilang pada Sanadnya (Saqatha fi As-Sanad) — 214
Bagian Pertama: Hilang Sanad secara Terang-terangan (Saqatha Zahir) — 214
Pertama: Hadits Mu’allaq — 215
• Pengertian Hadits Mu’allaq — 215
• Hukum Hadits Mu’allaq — 215
• Hukum Hadits Mu’allaq yang Terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim— 216
• Contoh Hadits Mu’allaq yang Seorang Perawinya Hilang di Awal Sanad — 216
• Contoh Hadits Mu’allaq yang Perawinya Hilang di Keseluruhan Sanadnya Kecuali Sahabat Radiyallahu ‘anhum — 217
• Contoh Hadits Mu’allaq yang Naik Derajatnya ke Hadits Shahih Lighairihi — 217
Kedua: Hadits Mursal — 218
• Pengertian Hadits Mursal — 218
• Gambaran Hadits Mursal — 218
• Contoh Hadits Mursal — 219
• Hukum Hadits Mursal Taabi’i — 219
• Hukum Hadits Mursal As-Shahaabi — 220
• Hadits Mursal Naik Derajatnya dengan Adanya Beberapa Jalur Periwayatan yang Lain — 222
• Contoh Hadits Mursal yang Naik Derajatnya dengan Jalur Periwayatan yang Lebih Baik — 222
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Mursal Taabi’i — 223
Ketiga: Hadits Mu’dhal — 224
• Pengertian Hadits Mu’dhal — 224
• Hukum Hadits Mu’dhal — 224
• Contoh Hadits Mu’dhal — 224
• Hadits Mu’dhal Naik Derajatnya dengan Beberapa Jalur Periwayatan yang Lain — 225
• Apakah Hadits Mu’dhal dapat Digabungkan dengan Hadits Mu’allaq? — 225
• Buku-Buku tentang Hadits Mu’dhal — 226
Keempat: Hadits Munqathi’ — 227
• Pengertian Hadits Munqathi — 227
• Hukum Hadits Munqathi’ — 227
• Contoh Hadits Munqathi’ — 227
• Contoh Hadits Munqathi’ Naik Derajat dengan Jalur Periwayatan yang Lebih Baik — 228
• Bagaimana Mendeteksi Hadits Mu’allaq, Mursal, Mu’dhal, Atau Munqathi’? — 229
• Perbedaan Antara Hadits Mu’dhal dan Munqathi’ — 229
• Buku-Buku tentang Hadits Munqathi’ — 229
Bagian Kedua: Hilang Sanad Secara Tidak Jelas (Saqata Khafi) — 230
Pertama: Hadits Mudallas — 230
• Pengertian Hadits Mudallas — 230
• Pembagian Hadits Mudallas — 230
• Faktor-Faktor Terjadinya Tadlis — 234
• Tingkat Al-Mudallis dan Hukum Periwayatannya — 235
• Cara Mengetahui Adanya Tadlis dalam Hadits — 236
• Hadits Mudallas Naik Derajat dengan Jalur Periwayatan yang Lebih Baik — 236
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Mudallas — 237
Hadits Mu’an’an — 238
• Pengertian Hadits Mu’an’an — 238
• Contoh Hadits Mu’an’an — 238
Hadits Muannan — 239
• Pengertian Hadits Muannan — 239
• Contoh Hadits Muannan — 240
• Hukum Hadits Muannan — 240
Kedua: Hadits Mursal Khafi — 240
• Pengertian Hadits Mursal Khafi — 240
• Contoh Hadits Mursal Khafi — 241
• Bagaimana Cara Mengetahui Hadits Mursal Khafi — 241
• Perbedaan Antara Hadits Mursal Khafi dan Mudallas secara Isnad dan Taswiyah (Tadlis Isnad dan Tadlis Taswiyah) — 242
• Hukum dan Contoh Hadits Mursal Khafi yang Naik Derajat ke Hadits Hasan Lighairihi — 242
• Buku-Buku tentang Hadits Mursal Khafi — 243
Sebab Kedua: Terdapat Cacat pada Perawi Haditsnya
(At-Tha’nu fi Ar-Rawi) — 243
Bagian Pertama: Adanya Cacat Perawi pada Sifat ‘Adalahnya — 243
Pertama: Perawi Berbohong atau Hadits Maudhu’ — 244
• Pengertian Hadits Maudhu’ — 244
• Kedudukan Hadits Maudhu’ — 244
• Hukum Membuat Hadits Maudhu’ — 244
• Hukum Meriwayatkan Hadits Maudhu’ — 244
• Hadits Maudhu’ Berdasarkan Sumber Kata Aslinya — 245
• Awal Mula Hadits Maudhu’ — 246
• Sebab-Sebab Terjadinya Hadits Maudhu’ — 247
• Cara Mengetahui Hadits Maudhu’ — 256
• Usaha ulama dalam Menangani Hadits Maudhu’ — 258
• Para Pendusta dalam Hadits — 260
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Maudhu’ — 261
Kedua: Perawi Dituduh Berbohong (Dicurigai Berbohong) atau Hadits Matruk — 261
• Pengertian Hadits Matruk — 261
• Kedudukan Hadits Matruk — 262
• Contoh Hadits Matruk — 262
• Sebab Perawi Dituduh Berdusta — 262
Ketiga: Perawi Memiliki Sifat Fasiq Atau Hadits Munkar — 263
• Pengertian Hadits Munkar — 263
• Contoh Hadits Munkar — 263
• Perbedaan Antara Munkar dan Syaz — 264
• Kedudukan Hadits Munkar — 264
• Perbedaan Antara Munkar Dan Syaz — 264
• Kedudukan Hadits Munkar — 264
Keempat: Hadits yang Terdapat Perawi Melakukan Bid’ah — 264
• Pengertian Bid’ah — 264
• Pembagian Bid’ah — 265
• Hukum Periwayatan Perawi yang Melakukan Bid’ah — 266
Kelima: Perawi Memiliki Sifat Bodoh atau
Perawi Tidak Diketahui — 266
• Pengertian Hadits Majhul — 266
• Penyebab Perawi Tidak Diketahui Identitasnya — 266
• Jenis-Jenis Hadits Majhul — 267
• Contoh Hadits Majhul ‘Ain yang Naik Derajatke Hadits Hasan Lighairihi — 268
• Contoh Hadits Majhul Hal yang Naik Derajatke Hadits Hasan Lighairihi — 269
• Contoh Hadits Mubham yang Naik Derajatke Hadits Hasan Lighairihi — 270
• Buku-Buku yang Menyebutkan Sebab-Sebab
Terjadinya Al-Jahalah — 271
Bagian Kedua: Adanya Cacat Perawi
pada Kesempurnaan Hafalannya — 271
Pertama: Bertentangan dengan Perawi Lain yang Tsiqqah
(Dapat Dipercaya) Atau Mukhalafat At-Tsiqaat (Munkar/Syaz) — 272
• Pertama: Mudraj — 272
Pengertian Mudraj — 272
Pembagian Mudraj — 272
Cara Mengetahui Mudraj — 275
Hukum Mudraj — 276
Buku-Buku Khusus tentang Hadits Mudraj — 276
• Kedua: Maqlub — 277
Pengertian Maqlub — 277
Pembagian Maqlub — 277
Sebab Adanya Maqlub — 279
Hukum Muqlab — 278
Buku-Buku Khusus tentang Hadits Maqlub — 280
• Ketiga: Al-Mazid fi Muttashil Al-Asaanid — 280
Pengertian Al-Mazid fi Muttashil Al-Asaanid — 280
Contoh Al-Mazid fi Muttashil Al-Asaanid — 280
Syarat-Syarat Menolak Al-Mazid
fi Muttashil Al-Asaanid — 281
Buku Khusus tentang Al-Mazid
fi Muttashil Al-Asaanid — 282
Pengertian At-Tsiqqah — 282
Pengertian Ziyadah Tsiqqah — 282
Tempat terjadinya Ziyadah — 282
Hukum Ziyadah pada Matan — 283
Contoh Ziyadah pada Matan — 283
Hukum Ziyadah pada Sanad — 285
Contoh Ziyadah pada Sanad — 286
• Keempat: Mudhtarib — 287
Pengertian Mudhtarib — 287
Pembagian Mudhtarib — 288
Hukum Mudhtarib — 289
Buku Khusus tentang Hadits Mudhtarib — 289
• Kelima: Mushahhaf dan Muharraf — 289
Pengertian Mushahhaf — 290
Pengertian Muharraf — 290
Pembagian Mushahhaf — 290
Pembagian Tashhif Menurut Ibnu Hajar — 292
Sebab Perawi banyak melakukan Tashhif — 292
Hukum Mushahhaf dan Muharraf — 292
Buku-Buku Khusus tentang Hadits Mushahhaf dan Muharraf — 293
Kedua: Hafalan Perawi Tidak Bagus atau Mukhtalith — 293
• Pengertian Hadits Mukhtalith — 293
• Hukum Hadits Mukhtalith — 294
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Mukhtalith — 294
Ketiga: Ada Sebab Tersembunyi pada Hadits atau Ma’lul — 294
• Pengertian Hadits Ma’lul — 294
• Pembagian Hadits Ma’lul — 295
• Cara Mengetahui Hadits Ma’lul — 298
• Hukum Hadits Ma’lul — 298
• Buku-Buku Khusus tentang Hadits Ma’lul — 298
Daftar Pustaka — 301
Tentang Penulis — 307