Collaborative Governance: Pemanfaatan Sampah Menjadi Energi
Permasalahan pengelolaan sampah merupakan tantangan yang terus dihadapi oleh berbagai daerah. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang meningkat, volume sampah yang dihasilkan masyarakat pun semakin bertambah. Jika tidak ditangani dengan baik, sampah bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat memicu berbagai persoalan kesehatan dan sosial. Collaborative governance atau tata kelola kolaboratif menjadi pendekatan yang penting dalam mengoptimalkan pemanfaatan sampah sebagai energi. Collaborative governance merujuk pada suatu bentuk tata kelola yang melibatkan berbagai aktor, baik pemerintah, masyarakat, sektor swasta, maupun organisasi non-pemerintah, dalam proses perumusan kebijakan dan implementasi program. Pendekatan ini menekankan pada kerja sama, keterbukaan, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Penerapan model ini terlihat dari keterlibatan berbagai pihak dalam inisiatif pengelolaan sampah berbasis energi, seperti pengolahan sampah organik menjadi biogas atau kompos, serta pemanfaatan sampah anorganik sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi refuse derived fuel (RDF).
| Penyusun | Ruddy Iskandar |
|---|---|
| ISBN | - |
| Penerbit | PT Literasi Nusantara Abadi Grup |
| Halaman | vi + 72 |
| Harga | Rp 96.000 |