Kesenian Kecimol Lenek

Studi Tentang Fungsi Seni Musik dan Tari Tradisional Pada Mayarakat Sasak di Lombok Timur

Nama Kecimol diambil dari nama seorang pemuda yang berasal dari dusun Pungkang, Desa Aikmel. Keberadaan Kesenian Kecimol mampu menunjukkan fungsinya dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Lenek. Kesenian Kecimol bersifat tidak ‘mendeskreditkan’ salah satu unsur seni yang ada karena syair lagu Kecimol bersifat elastis, sementara itu tari-tarian diciptakan hanya untuk mengikuti atau menanggapi irama musiknya.

Buku ini mengungkapkan bahwa kesenian Kecimol telah mampu berperan dan berfungsi dalam hampir setiap upacara daur hidup, meski hanya sebagai pelengkap dalam upacara. Hal ini dimungkinkan karena hampir tidak ada daur hidup masyarakat Lenek yang benar-benar sakral secara keseluruhan dan utuh. Selain itu juga berfungsi dalam kehidupan keseharian masyarakat, dalam acara-acara resmi-ceremonial, dalam sektor pariwisata, dan sebagai pencerminan budaya Sasak. Dengan lahir sebagai seni/kesenian tradisional-profan, Kesenian Kecimol mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan segala faktor pendukung maupun penghambatnya.

Karya

Erwin Setiabudhi Quintyasmoro Haripramono

ISBN-
PenerbitPT Literasi Nusantara Abadi Grup
Halamanviii + 187
Harga

Rp 92.000