Katalog

Fikih sebagai produk ijtihad, sejatinya tidak hanya memuat detaildetail hukumnya. Melainkan juga mengandung prinsip-prinsip umum yang melatarinya. Namun demikian, fikih yang semestinya dinamis dan sangat dialektis pada kenyataannya harus terpetieskan oleh proses pensakralan, justru oleh sebagian para pendukungnya sendiri. Dalam konteks ini, fikih menjadi tidak sekadar terbakukan, tetapi lebih dari itu, juga terbatukan dan terfosilkan ke dalam teks-teksnya.