Sejarah, Konsep Arsitektur Hijau dan Penerapannya
Arsitektur hijau merupakan hasil dari evolusi panjang pemikiran manusia tentang bagaimana merancang dan membangun ruang hidup yang harmonis dengan alam. Sejarahnya dapat ditelusuri sejak zaman kuno, ketika masyarakat tradisional secara naluriah menciptakan hunian yang sesuai dengan kondisi geografis, iklim, dan ketersediaan sumber daya lokal. Rumah-rumah di daerah tropis, misalnya, didesain dengan ventilasi silang dan atap yang menjulang tinggi untuk mengatasi panas, sedangkan bangunan di wilayah gurun memanfaatkan ketebalan dinding untuk menjaga suhu tetap stabil. Perkembangan teknologi dan revolusi industri membawa perubahan besar dalam dunia arsitektur, tetapi juga mengakibatkan peningkatan konsumsi energi dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Baru pada akhir abad ke-20, kesadaran akan dampak lingkungan dari pembangunan mulai tumbuh secara global. Munculnya gerakan hijau dan perhatian terhadap krisis iklim melahirkan konsep arsitektur hijau sebagai pendekatan yang tidak hanya estetis dan fungsional, tetapi juga ekologis. Di sinilah prinsip-prinsip keberlanjutan mulai diformalkan dalam dunia arsitektur melalui standar bangunan hijau seperti LEED, BREEAM, dan Greenship.
Penyusun | Prof. Dr. Ar. Ir. Naidah Naing, S.T., M.Si., IAI. |
---|---|
ISBN | - |
Penerbit | PT Literasi Nusantara Abadi Grup |
Halaman | vi + 144 |
Harga | Rp 101.000 |