Katalog

Buku ini lahir dari keprihatinan sekaligus ketertarikan penulis terhadap praktik berbahasa masyarakat Papua, khususnya dalam ekspresi humor yang dikenal secara lokal dengan istilah mob. Dalam realitas sehari-hari, mob bukan hanya menjadi sarana hiburan, melainkan juga sebagai cermin dari dinamika sosial, budaya, dan politik masyarakat Papua. Dalam buku ini, penulis mencoba memadukan pendekatan semantik, pragmatik, dan sosiolinguistik untuk membedah bagaimana mob berfungsi sebagai wacana yang dinamis. Dengan menelusuri perubahan makna yang terjadi dalam mob—baik secara historis, kontekstual, maupun sosial—pembaca diajak untuk memahami bahwa bahasa, dalam hal ini Bahasa Melayu Papua, bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga medium negosiasi identitas dan kekuasaan.