Kiat

Penulisan Huruf Kapital yang Benar dalam Aturan Bahasa Indonesia

penulisan hururf kapital

Biasanya banyak yang bingung setiap kali hendak menulis huruf kapital? Penulisan Huruf kapital yang tampak mudah ternyata cukup membuat banyak orang sempat bingung dalam penggunaannya. Bukan karena sulit, tetapi karena ragu mana yang benar dan mana yang salah.

Apakah Anda salah satu yang juga dibuat pusing dengan masalah ini? Tenang, kali ini akan dibahas terkait penggunaan huruf kapital yang benar itu seperti apa dan ketika apa. Langsung saja, simak ulasannya sebagai berikut.

Huruf Kapital untuk Penulisan Nama, Jabatan, dan Pangkat

Penulisan huruf kapital juga diterapkan untuk menuliskan unsur nama, jabatan, atau pangkat yang diikuti oleh nama ganti orang, nama tempat ataupun nama instansi. Beberapa contohnya, yaitu  

  1. Presiden Jokowi
  2. Professor Nuh  
  3. Proklamator Republik Indonesia Soekarno-Hatta

Huruf Kapital untuk Penulisan Nama Bangsa, Bahasa dan Suku Bangsa

Penulisan huruf kapital juga dapat diterapkan untuk penulisan suku bangsa. Tidak hanya itu, berlaku juga untuk penulisan nama bangsa dan bahasa. Seperti apa teknis dan contoh penulisannya, dapat disimak sebagai berikut.

Saya belajar bahasa Lampung sebagai bahasa daerah

Banyak suku di Indonesia, salah satunya ada suku Sunda

Ada perkecualian terkait penggunaan huruf kapital. Jadi apabila terdapat imbuhan, maka tidak ditulis menggunakan huruf kapital, tetapi tetap menggunakan huruf kecil. Contoh sebagai berikut.

“Jangan pakai bahasa keinggris-inggrisan ya”.

“Dia sudah kehilangan kejawa-jawaannya”.

Huruf Kapital untuk Penulisan hari, Bulan dan Tahun atau Hari Raya

Penulisan huruf kapital juga digunakan untuk hari, bulan dan tahun. Termasuk juga digunakan untuk penulisan hari raya besar. Berikut adalah contoh penggunaan huruf kapital tersebut.

“Bukankah bulan Mei besok ulang tahunmu?”

“Besok kita bertemu di hari Rabu ya!”

“Selamat hari Natal bagi yang merayakan”

 “Malam ini akan ada pengajian memperingati bulan Maulid”

Huruf Kapital untuk Singkatan Nama Gelar, Sapaan atau Pangkat

Penulisan huruf kapital yang biasanya untuk singkatan gelar, sapaan dan pangkat kita dapat menulisnya seperti contoh berikut ini.

S.Pd. = sarjana pendidikan

S.H. = sarjana hukum

S.K.M. = sarjana kesehatan masyarakat

S.S. = sarjana sastra

M.A. = master of arts

M.Hum. = magister humaniora

M.Si. = magister sains

Sdr. = saudara

Huruf Kapital Ketika di Awal Kalimat

Penulisan ini juga biasanya untuk pemakaian ketika di awal kalimat. Di Setiap awal kalimat, wajib menggunakan huruf kapital tanpa memandang kata tersebut sebagai subjek, predikat, objek ataupun keterangan. Sebagai contoh.

Di mana letak kesalahan saya?

Adik membeli skin untuk game-nya?

Ayo bekerja keras.

Huruf Kapital untuk Awal Kalimat pada Petikan Langsung

Penulisan huruf kapital juga berlaku untuk kalimat pertama dalam kalimat langsung. Jadi meskipun di awal ada tanda petik, tetap setiap huruf setelah petik paling awal wajib menggunakan huruf kapital. Berikut contoh untuk memperjelas dan mempertegas.

Ayah bertanya, “Kapan kamu pulang ke rumah?”

Guru itu berpesan, “Jagalah kebersihan hati dan lingkungan”

Huruf Kapital untuk Menulis Kitab Suci, Tuhan, dan Nama Agama

Banyak orang yang kurang paham dan kurang teliti untuk penggunaan huruf kapital. Jadi penggunaan huruf kapital yang benar juga biasanya untuk menulis kitab suci dan ketika menyebut Tuhan termasuk kata ganti Tuhan seperti Allah menjadi Gusti. Berlaku juga untuk penulisan nama agama. Untuk memudahkan pemahaman, bisa melihat pada contoh yang ada berikut ini.

“Kekuatan maha dasyat di bumi ini adalah Allah Meskipun berteman dekat tapi mereka berbeda agama, satu Islam dan satunya Kristen, menariknya mereka tetap menjadi sahabat yang solid. Allah yang memberikan jalan dan memberikan rezeki setiap hamba-Nya.”

Itulah penulisan huruf kapital yang benar dan dapat langsung  kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat bagi sahabat Litnus. Jika ada naskah yang mau diterbitkan, penulis cukup mengirim file naskahnya saja, kemudian untuk ISBN, desain kover, layout, link url e-book hingga cetaknya akan diproses oleh tim Literasi Nusantara dengan waktu 10—14 hari.

Editor: Febi Akbar Rizki

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *