Kumpulan cerpen karya Roihan Rizka mengangkat topik yang dekat dengan kehidupan manusia. “Batupun Berbicara” yang merupakan salah satu cerpen di dalam buku ini menggambarkan bagaimana ledakan bom, suara tembakan, dan jeritan histeris masyarakat Palestina sejak Israel dinyatakan sebagai negeri yang berdiri sendiri, yang didukung Inggris dan sekutu.
Dalam cerpen ini dikisahkan bagaimana tentara Zionis dengan keji melempar tembakan-tembakan hingga mengakibatkan kecacatan fisik, bahkan merenggut banyak korban tak berdosa. Sedangkan penduduk di wilayah negeri, dengan keyakinan yang kuat selalu berupaya menyingkirkan pasukan bersenjata dari tempat pemberangkatan Rasulullah saw. untuk Mi’raj-nya meskipun tubuh harus berlumuran darah dan hanya bersenjata batu-ketapel.
Bagi masyarakat, janji syahid adalah janji mulia. Lebih baik mati daripada dijajah. Mereka yakin, kebenaran akan menghapus kebatilan, dan tentu kebatilan tidak akan pernah abadi. Inilah janji Nabi Muhammad saw. yang senantiasa menguatkan penduduk negeri.
Selain mengangkat kisah pilu Israel-Palestina, penulis menceritakan kisah-kisah lain, yang juga tentu asyik dijadikan bacaan ringan. Kumpulan cerpen ini mengangkat sembilan cerita yang menyentuh hati.
- Putusnya Layang-Layang Sang Pendekar
- Bentengan
- Batupun Berbicara
- Shaleha
- Gara-Gara Cerpen
- Perempuan-Perempuan
- Gara-Gara Noer
- Keluarga Pengarang
- Lelaki Tua
Ulasan
Belum ada ulasan.