Peran serta perjuangan NU dalam setiap periodisasi sejarah Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. NU merupakan salah satu garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ saja, bahkan NU juga terlibat aktif dalam mengisi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Berkaitan dengan hal itu, maka terdapat tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan tersebut, sekaligus ada beberapa tokoh yang dinobatkan sebagai pembaharu atau mujaddid. Di Indonesia banyak tokoh yang dipandang sebagai pembaharu karena gagasan dan sifat gerakannya yang baru. Salah satunya adalah K.H. Achmad Siddiq (1926–1991), seorang ulama terpandang di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Corak pembaharuan yang dikembangkan oleh ulama NU pada umumnya dan K.H. Achmad pada khususnya berbeda denga corak pembaharuan tokoh-tokoh lainnya. Gagasan K.H. Achmad untuk mengembalikan NU kepada Khittah 1926 yang dirumuskan dalam risalahnya yang berjudul Khittah Nahdliyah (1980) bukanlah gagasan yang berdiri sendiri. Dalam memperjuangkan gagasan pembaharuannya, K.H. Achmad menghadapi berbagai tantangan, khususnya dari internal warga NU sendiri. Namun, dengan bekal kecakapan intelektualnya, K.H. Achmad mampu mengartikulasikan gagasannya dalam bahasa tulis yang baik, sehingga memperoleh respon secara luas.
Daftar Isi
Prakata
Daftar Isi
BAGIAN 1
PRAWACANA
K.H. Achmad Siddiq sebagai Tokoh Pembaharu NU
BAGIAN 2
NU DAN GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA
Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia
Timur Tengah sebagai Inspirator
Tokoh dan Institusi Pembaharuan
Pembaharuan Menurut NU
BAGIAN 3
SKETSA BIOGRAFIS K.H. ACHMAD SIDDIQ
Kisah Keluarga
Kisah Pendidikan
Kisah Pengabdian
Kiprah K.H. Achmad Siddiq dalam Perspektif
Beberapa Tokoh
BAGIAN 4
GAGASAN PEMBAHARUAN K.H. ACHMAD SDDIQ
Asal-usul Gagasan Kembali ke Khitah 1926
Kemelut di seputar gagasan kembali ke khitah 1926
Reposisi Peran Ulama
Gagasan Kembali ke Khitah 1945
Gagasan Kembali ke Khitah Pondokiyah
Gagasan Ahl al-Halli wa al-’Aqd
Respon Masyarakat atas Gagasan Pembaharuan
K.H. Achmad
BAGIAN 5
UKHUWAH ISLAMIYAH DALAM BINGKAI KE-NU-AN
Ke-NU-an, Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan, dan Kesemestaan
Trilogi Ukhuwah: Bersatu di Dalam Keanekaragaman
NU sebagai Organisasi Sosial-Keagamaan
BAGIAN 6
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Ulasan
Belum ada ulasan.