Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan oleh orang jika hanya diajarkan saja dalam arti hanya sebatas mengetahui, tetapi juga harus di didik melalui proses pendidikan. Al-Qur’an adalah firman Allah yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Akan tetapi umat Islam tidak asal percaya, kepercayaan akan Al-Qur’an harus didasarkan atas pengetahuan dan pemahaman. Karna itulah mempelajari Al-Qur’an dengan pengetahuan.
Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan seseorang dalam membaca Al-Qur’an secara tartil dan memahami maksud serta mengerti maknanya yang terkandung dalam bacaan. Dalam kemampuan membaca Al-Qur’an yang harus dicapai yaitu ilmu tajwid dan makhorijul huruf yang baik dan benar. Salah satu langkah untuk meraih petunjuk Allah adalah dengan mempelajari kitab suci Al-Qur’an yaitu dengan bertadarus secara kontinyu (istiqomah). Selama ini tadarus Al-Qur’an pada umumnya hanya dipahami sebagai kegiatan membaca Al-Qur’an bersama di suatu majlis dengan cara giliran membaca dan rekannya menyimaknya. Kegiatan yang sangat penting ini harus dikelola lebih profesional sehingga tidak sebatas hanya membaca teks Al-Qur’an saja, namun juga mampu memahami kandungannya dan menjadi pelopor lahirnya generasi Qur’ani.
Ulasan
Belum ada ulasan.